Rusia, melalui Duta Besar untuk PBB Vassily Nebenzia, mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik Gaza untuk memenuhi kewajiban dalam perjanjian gencatan senjata. Panggilan ini muncul pada Kamis sebagai langkah untuk memastikan stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
“Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi perjanjian ini secara ketat,”
Nebenzia dalam konferensi pers setelah pertemuan di Dewan Keamanan PBB.
Duta besar Rusia ini menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi permusuhan untuk dilanjutkan “dalam kondisi apa pun,” dengan mengharapkan semua pihak menunjukkan tanggung jawab dalam menjaga perdamaian.
Pada 13 Oktober, sebuah deklarasi penting ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengupayakan gencatan senjata di Gaza. Kesepakatan ini menjadi langkah signifikan menuju perdamaian di Timur Tengah.
Hamas, sebagai salah satu pihak terkait, membebaskan 20 sandera yang masih hidup sejak 7 Oktober 2023. Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Israel juga membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza dan 250 tahanan Palestina lainnya.
Di sisi lain, komitmen Hamas termasuk juga pengembalian jenazah para sandera yang meninggal selama penahanan ke Israel. Berdasarkan perjanjian, seluruh 28 jenazah yang tersisa harus dikembalikan.
—




