Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa prospek ekonomi Indonesia tetap terjaga di Triwulan II-2025.
Airlangga mencatatkan bahwa kepercayaan dunia usaha dapat dilihat dari peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai angka Rp 477,7 triliun, dengan pertumbuhan 11,51% (yoy).
“Belanja modal Pemerintah juga menunjukkan peningkatan sebesar 30,37% (yoy),”
ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% year-on-year di Triwulan II-2025 membuktikan perekonomian nasional tetap solid meskipun berada di tengah tantangan global.
“Fondasi perekonomian Indonesia terbukti kokoh dengan kinerja solid melalui capaian pertumbuhan sebesar 5,12% (yoy) pada Triwulan II-2025 dan mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,87% (yoy),”
jelasnya.
Airlangga menyatakan kegembiraan atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kembali ke jalur 5%, atau tepatnya 5,12%, sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang mencapai 5,2%.
“Beberapa negara di bawah Indonesia adalah Malaysia, Singapura, dan berbagai negara lain, termasuk Amerika Serikat yang 2%. Kemudian Korea Selatan juga relatif rendah, sehingga di antara negara G20 dan ASEAN, kita salah satu yang tertinggi,”
kata Airlangga.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didukung oleh peningkatan Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Konsumsi Rumah Tangga, yang memegang share 54,25%, menunjukkan pertumbuhan 4,97%, mencerminkan daya beli masyarakat yang tetap kuat. Sementara itu, PMTB, sebagai cerminan aktivitas investasi, tumbuh 6,99% dengan share 27,83%. (nov)
—




