Setibanya dari Mesir, Presiden Prabowo Subianto langsung menggelar rapat terbatas dengan jajaran menteri Kabinet Merah Putih pada Selasa (14/10/2025). Pertemuan diadakan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, di mana Prabowo menerima berbagai laporan tentang isu-isu strategis dalam negeri dari menteri-menterinya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam keterangan persnya mengatakan, Presiden Prabowo menerima laporan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengenai hasil kualifikasi Piala Dunia 2026, sementara menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan tim nasional Indonesia.
“Bapak Presiden tentu secara pribadi juga merasa berat hati menerima kenyataan bahwa kita belum berhasil lolos. Tetapi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan juga menyampaikan untuk mari kita berusaha kembali. Ada dua event besar yang kita hadapi, Piala Asia di 2027 dan Olimpiade 2028,”
kata Mensesneg.
Selain olahraga, Prabowo mendapatkan paparan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani terkait realisasi investasi nasional.
“Bapak Rosan melaporkan mengenai realisasi investasi kita, termasuk patriot bond dan program pengelolaan sampah yang akan dibangun di 34 Kabupaten/Kota dengan volume sampah di atas 1.000 ton per hari,”
katanya.
Roeslani menjelaskan bahwa proyek pengolahan sampah menjadi energi telah memasuki tahap persiapan awal di 10 lokasi, salah satunya di Bantar Gebang. Pemerintah telah menyusun skema pembiayaan dengan Danantara untuk mempercepat solusi sampah berkelanjutan.
“Jadi, Alhamdulillah tahun ini kita dengan sekarang memiliki Danantara dapat mencari skema sehingga penanganan terhadap masalah sampah, terutama di 34 Kabupaten/Kota dan ini sudah siap dibangun di 10 titik, termasuk di Bantar Gebang. Itu yang dilaporkan oleh Bapak Rosan sebagai Menteri Investasi,”
lanjutnya.
Adapun dalam hal pengembangan sumber daya manusia, Prabowo juga menerima laporan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto terkait strategi peningkatan SDM berbasis STEM.
“Bapak Presiden menugaskan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia, persiapan hilirisasi, dan persiapan pengawakan dari beberapa program-program besar dari pemerintah di bidang perkebunan. Di bidang kelautan itu membutuhkan sumber daya manusia, maka Bapak Presiden menugaskan khusus kepada Menteri Diktisaintek untuk mempersiapkan sumber daya manusia tersebut,”
jelas Mensesneg.




