Indonesia dan Malaysia berkolaborasi untuk mendirikan pusat pendidikan atau Community Learning Center di Sarawak dan Sabah, bagian dari Semenanjung Malaysia, guna memfasilitasi pendidikan anak-anak migran Indonesia.
Keterangan ini diberikan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam Konsultasi Tahunan ke-13 dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Pertemuan dilangsungkan di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Selasa.
“Kemudian juga tadi disampaikan pembentukan Community Learning Center bagi anak-anak dan murid-murid di Semenanjung Malaysia, di Sabah dan Sarawak, anak-anak dari pekerja migran Indonesia untuk bisa bersekolah di sana,”
ujar Sugiono di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
Menlu Sugiono mengatakan bahwa pusat pendidikan ini akan memungkinkan anak-anak pekerja migran Indonesia untuk mengenyam pendidikan yang layak. Pertemuan tersebut juga menjadi momen untuk membahas berbagai isu yang mempengaruhi hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, serta tantangan di tingkat global.
Presiden Prabowo dan PM Anwar, tambah Sugiono, menyentuh topik terkait perundingan batas negara dan mitigasi penangkapan nelayan yang menjadi isu kontroversial. Kedua belah pihak juga mengutarakan keinginan untuk menyelesaikan isu-isu yang masih tertunda.
“Dalam pertemuan bilateral antara kedua delegasi berhasil menyelesaikan beberapa isu-isu yang selama ini pending, isu perdagangan dan bagaimana meningkatkannya serta hal-hal yang selama ini masih menjadi pending issues di antara kedua negara,”
ujar Sugiono lagi.
Menlu menekan bahwa suasana pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, terutama saat sesi makan siang yang dihadiri kedua delegasi negara.
“Presiden juga menyampaikan bahwa antara Indonesia dan Malaysia harus erat hubungan kerja samanya karena kita berasal dari rumpun yang sama, kita memiliki budaya yang sama, kita berbagi bahasa yang sama,”
Menlu menambahkan.
—




